Refleksi 3 Tahun Perjalanan Pelayanan
Klasis Makassar Timur
Nisi Dominus
Frustra (Tanpa Tuhan,
Frustasi)
“Pertolonganku
ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”
Mzm 121:2
Setiap
kita mungkin pernah dalam posisi
ditolong dan juga menolong. Sebuah keadaan yang sangat umum dialami oleh umat
manusia. Bahkan sebuah dambaan kita apalagi di masa-masa sulit ada yang bisa
memberikan pertolongan. Memang tidak bisa dipungkiri kalau kita dalam poisisi
ditolong berarti itu menggambarkan bahwa ada ruang-ruang dalam hidup kita yang
sangat terbatas dan perlu mendapatkan perhatian dari pihak luar, atau ada
lubang-lubang dalam hidup kita yang perlu ditutupi oleh orang lain atau pihak
luar.
Dalam
perjalanan organisasi pun juga demikian. Sebuah keniscayaan bahwa gereja tidak
bisa berjalan sendiri tanpa membutuhkan pihak-pihak dari luar. Entah itu dalam
bentuk support sistem, tools, ide, dana, dan lain sebagainya. Meskipun semua itu bisa memberikan bantuan
supaya gereja tetap eksis, namun dalam banyak aspek kadangkala menemui banyak
jalan buntu. Hal itu disebabkan dengan banyak faktor, mungkin saja toolsnya
tidak cocok dengan kebutuhan kita, mungkin juga idenya cocok tapi ternyata
harus ada timbal balik dari keuntungan ide yang didapatkan sehingga menambah
beban tersendiri.
Kalau
demikian ke mana lagi gereja mengharapkan pertolongan karena pihak-pihak yang
di sekelilingnya tidak bisa diharapkan ? Pemazmur mengingatkan kita kembali
bahwa dalam keadaan yang tidak ideal, dalam keadaan keterbatasan yang
senantiasa menghantui iman dan pemikiran kita, dalam pengamatan yang membuat
mata bisa menjadi gelap melihat sesuatu yang baik, ternyata masih ada TUHAN
yang dapat menjadi sandaran untuk meminta pertolongan. Langit dan bumi ada dalam kuasa dan kendali
Tuhan termasuk gereja dan orang-orang yang ada di dalamnya. Seberapa besar pun
goncangan yang dihadapi oleh gereja, pertolongan Tuhan jauh lebih dahsyat
dibandingkan dengan segala hal yang terjadi.
Tiga
tahun perjalanan Klasis Makassar Timur tentunya sejalan dengan juga dengan
Pertolongan Tuhan. Kehadiran Tuhan dalam perlananan Gereja-Nya di Klasis
Makassar Timur layak disyukuri dan dimaknai sebagai penggemabalaan Tuhan yang
real dan konsisten. Apabila meminjam
semboyan kota Edinburgh, Scotlandia dalam bahsa Latin: Nisi
Dominus Frustra (Tanpa Tuhan,
Frustasi) saya berpikir tidaklah
berlebihan bahwa ketika Klasis Makssar Timur senantiasa menghadirkan Tuhan dan
mengharapkan Pertolongan-Nya maka rasa frustasi itu akan jauh. Ketika pelayanan dikerjakan dalam bingkai
pertolongan Tuhan, maka di sana selalu ada damai sejahtera dan sukacita
melayani. Oleh sebab itu kita yang sudah mendapatkan banyak pertolongan Tuhan,
baiklah kita nyatakan juga kepada sesama kita atau terhadap lokal yang lain,
seperti yang Paulus katakan kepada Jemaat di Galatia “bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal. 6:2). Tidak
bisa dipungkiri dengan memberikan pertolongan kepada orang lain atau gereja
lokal lain, sudah pasti pengorbanan akan siap menanti, dan bisa jadi kita
kehilangan banyak hal dalam genggaman kita. Namun saya percaya janji Tuhan dan
Pertolongan Tuhan akan terus dinyatakan supaya berkat pemeliharaan Tuhan akan
dilimpahkan.
Semoga
warga KIBAID yang ada di Klasis Makassr Timur tidak akan pernah menyerah dan
terus berjuang untuk menghadirkan sebuah tradisi ilahi saling tolong
menolong. Semoga antar gereja lokal
tidak akan pernah kelelahan dan letih untuk memberikan citra kerajaan Allah
dalam hal saling tolong menolong, walaupun di sana terlalu banyak tantangannya.
Selamat
menantikan dan mengalami pertolongan Tuhan, dan jangan lupa teruskan
Pertolongan Tuhan kepada mereka yang membutuhkan. Amen
Dirgahayu
Gereja KIBAID Klasis Makassar Timur
Makassar,
22 April 2024
Pdt.
Jaffray Sandang