Wednesday, 30 October 2024

Refleksi Hari Reformasi : Gereja KIBAID OTW PGI

 

Refleksi Hari Reformasi : Gereja KIBAID OTW PGI

(By: Jaffray Sandang)


Setiap tiba tanggal 31 oktober, gereja-gereja diingatkan kembali perjuangan Marthin Luther dan rekan-rekannya dalam mengembalikan beberapa doktrin yang pada waktu itu mengalami penyelewengan dalam memberlakukan dan menafsirkan Alkitab. Akibat penafsiran yang keliru berdampak kepada praksis kehidupan umat dan kehidupan bergereja. Salah satu di antaranya Alkitab hanya dimiilki oleh para elit rohaniawan saja, dan otomatis setiap kebijakan-kebijakan strategis gereja sudah pasti tidak melibatkan jemaat biasa. Marthin Luther melakukan sebuah terobosan dan mengembalikan apa yang sudah pernah dipraktekkan oleh gereja. Sehingga ada yang mengatakan reformasi sesungguhnya bukanlah menciptakan sesuatu yang baru tetapi mengembalikan apa yang sudah pernah ada dalam sejarah masa lampau gereja untuk dihidupkan kembali pada masa kini.

Sebuah ungkapan klasik dalam bahsa Latin yang senantiasa diidentikkan dengan reformasi gereja  adalah “semper reformanda (always reforming)/memperbaharui diri” menjadi nafas dari setiap perjalanan gereja baik itu secara Lembaga maupun secara individu. Dalam bahasa Rasul Paulus  kepada jemaat di Korinstus “dibaharui dari sehari ke sehari”(2 Kor. 4:16b). Ketika gereja tidak punya niat dan tekad yang tulus untuk memperbaharui diri semakin lebih baik akan menjadi gereja yang mati dan tidak meninggalkan legacy untuk dunia. Membaharui diri dari sehari ke sehari tentunya bukanlah sesuatu yang liar dan tanpa rancang bangun yang jelas. Semuanya harus berakar dan terikat terhadap kesetiaan terhadap Alkitab seperti apa yang telah dikumandangkan oleh Marthin Luther (Sola Scriptura).

Apa hubungannya gereja KIBAID dengan hari reformasi? Mungkin secara formal administrasi gereja KIBAID tidak menempatkan tanggal 31 Oktober sebagai hari yang sakral yang perlu diperingati setiap tahunnya. Namun diakui atau tidak diakui seperti apa yang Alister McGrath jelaskan dalam bukunya “Sejarah Pemikiran Reformasi” bahwa akar gereja yang beraliran kaum Injili sesungguhnya memiliiki keterkaitan dengan akar reformasi yang dilakukan oleh Marthin Luther yang mengembalikan INJIL sebagai harta kekayaan gereja yang perlu mendapatkan tempat yang sesungguhnya dan menjadi pelita dalam menerangi setiap jalan-jalan hidup umat-Nya dan praktek bergereja. Gereja KIBAID yang memiliki akar tradisi puritanisme, pietisme, dan fundamentalisme Penginjilan telah menemani gereja ini sampai sekarang. Terlepas dari jatuh bangunnya dalam membangun iman baik itu secara lembaga maupun secara individu telah membawa gereja ini terus membaharui diri dari sehari ke sehari dengan terbuka terhadap berbagai macam perubahan dan tetap mempertahankan identitassnya sebagai gereja INJILI.

Sebuah keniscayaan gereja yang mempraktekkan “semper reformanda” membuka ruang dialog dan berinteraksi dengan berbagai macam aspek kehidupan, baik itu yang sealiran teologi maupun yang berbeda aliran teologi. Salah satu strategi Gereja KIBAID dalam mengefektifkan Penginjilan tertuang dalam renstra 2022-2027  halaman 32 adalah bergabung menjadi anggota Organisasi PGI. Sebuah organisasi yang tahun ini memasuki usia yang ke-74 telah berkiprah di Indonesia sebagai wadah untuk berdialog dan mempertemukan Gerakan Oikumene. Dalam banyak dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh PGI sangat kental terkait dengan gerakan oikumene menghargai perbedaan dan menyatukan apa yang bisa disatukan dalam bingkai Kristus yang adalah Kepala Gereja.

Logo PGI dan Logo Sidang Raya PGI yang Ke-18 pada Tgl 8-14 November 2024, salah satunya menggunakan simbol perahu yang membawa muatan iman, persekutuan, dan pengharapan. Hal ini tersirat bahwa setiap orang yang ada di dalam perahu tersebut memiliki iman yang sama, bersekutu bersama-sama dan memiliki pengharapan yang sama. Kalau tidak ada halangan Gereja KIBAID secara administrasi akan bergabung dalam perahu yang sama, yang rencananya akan diresmikan sebagai anggota PGI dalam Sidang tahun ini di Toraja Utara. Namun bukan berarti selama ini Gereja KIBAID tidak memiliki iman, persekutuan dan pengharapan bersama gereja-gereja yang lainnya, karena sebagaimana tertuang dalam pengakuan iman Gereja KIBAID bahwa mengakui Gereja itu Kudus dan Am. Secara hakekat Gereja KIBAID mengakui dan terikat dengan gereja-gereja lainnya di seluruh dunia dalam sepanjang abad dan tempat di mana Kristus sebagai Kepala Gereja.

Tentunya banyak masukan, komentar, pertanyaan terkait bergabungnya Gereja KIBAID dalam wadah PGI. Akankah membuat Penginjilan yang merupakan roh Gereja KIBAID akan semakin efektif ? ataukah ini hanya sebagai penegasan bahwa secara formal kita juga pengen berjuang bersama-sama dalam satu perahu untuk mewujudkan apa yang menjadi visi misi PGI?. Ataukah ini hanya sebatas wadah untuk membangun ruang dialog antardenominasi demi memperkaya iman dan strategi pelayanan? Ataukah sudah waktunya Gereja KIBAID memperluas sayapnya untuk lebih terbuka lagi dalam membangun mitra dan kerjasama dalam mewujudkan visi misi gereja KIBAID ? ataukah ada yang lain? Tentunya pertanyaan ini tidak ditujukan hanya kepada pejabat gerejawi atau pejabat organisasi karena semper reformanda itu harusnya menjadi spirit setiap orang percaya. Pesta Sidang Raya PGI yang ke-18 merupakan pesta rohani yang telah melibatkan seluruh warga KIBAID dalam mendoakan dan mengambil bagian dalam hal memberikan rupiahnya sesuai arahan dari Pengurus Sinode. Semoga ke depannya kehadiran Gereja KIBAID akan lebih lagi dalam mengefektifkan kehadirannya sebagai Gereja Injili untuk memberikan semangat kebersamaan dan semangat oikumene demi Injil Kerajaan Allah.

Semoga semangat semper reformanda akan menemani perjalanan Gereja-Nya baik sebagai Lembaga maupun sebagai individu agar API INJIL akan terus menyala demi jiwa-jiwa yang perlu dilayani, diteguhkan dan dipersembahkan kepada Kristus yang adalah Kepala Gereja. Selamat Bersidang bagi yang memiliki undangan. Selamat berkarya bagi Panitia sidang Raya PGI yang Ke-18. Selamat berdoa bagi yang mengetahui sidang ini. Semoga semua dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang baik untuk kemajuan gereja demi memberkati Indonesia dan Dunia. Amen

 

 

 

No comments:

Post a Comment