Wednesday, 28 August 2024

56 Tahun PKM KIBAID : Terimakasih Sudah Berjalan Bersama Kami

 


Membahas orang muda dalam gereja tidak akan pernah habis-habisnya. Saking mumetnya kadang-kadang tidak sedikit orang capek juga membahas kaum muda karena berbagai dinamika dan karakternya yang tidak mudah dipahami.  Namun bukan bahwa membicarakan kaum muda menjadi jalan sunyi dan sepi peminatnya. Banyak petinggi-petinggi dunia tidak mau ketinggalan juga membahas tentang kelompok kaum muda ini yang konon di tahun ini menguasasi sekitar 60% penduduk dunia. 

Sebut saja salah satu di antara petinggi dunia adalah Paus Fransiskus, yang adalah pemimpin tertinggi gereja Katolik yang tahun ini akan memasuki usianya yang ke-88,  tidak mau ketinggalan membicarakan tentang kelompok kaum muda.  Nasehat Paus Fransiskus pada World Youth Day 2016 di Polandia mengatakan bahwa  “orang muda harus memiliki hati yang terbuka, mempraktekkan kasih dan mempromosikan perdamaian bagi dunia”. Pada World Day 2023 di Portugal ia kembali memberikan pesan dan menginspirasi anak muda untuk “berani mengambil langkah-langkah besar dalam hidupnya dan memberikan dampak bagi lingkungan” .  Lanjut ia mengatakan bahwa melihat masa muda sebagai masa kini dan masa depan.  Kemungkinan besar kunjungannya ke Indonesia pada Tanggal 3-6 september 2024 akan menyinggung juga tentang kaum muda yang terus bergerak, berinovasi dan menyatakan karyanya kepada dunia.

Perjalanan kaum muda dalam lingkup Gereja KIBAID, baik itu secara lokal, klasis, ataupun sinode merupakan perjalanan yang sudah sangat panjang dan bahkan tidak bisa lagi terhitung beribu langkah yang telah dilewati.  Perjalanan yang kadang menguras tenaga dan pikiran tetapi di waktu yang bersamaan memberikan kebahagiaan dan sumber semangat untuk menapaki hidup dan pelayanan. 

Mungkin ada yang bertanya, khususnya mereka yang memberikan hidup mereka terhisap dalam pelayanan kaum muda : sampai kapan perjalanan yang melelahkan ini akan berakhir ? bagaimana tidak karena perjalanan itu telah melewati ribuan bahkan jutaan langkah yang sudah dilalui bersama, tidak terhitung bahagia, sedih, marah, kecewa, derita, air mata, harapan, dan sejuta kenangan yang menyertainya.

Namun terima kasih bagi mereka yang sudah menemani kami mengarungi derap-derap langkah. Masing-masing punya cara dalam memberikan perhatian: ada yang mencibir, mengkritik, mencela, mengejek, mendoakan, mendorong, memotivasi. Tetapi itu semua dibutuhkan untuk menguatkan otot-otot dalam menempuh perjalanan yang mungkin akan jauh lebih berat dan dinamis ke depannya.

Berjalan bersama kami artinya tidak mengambil jarak/spasi atau hanya memposisikan sebagai seorang guru yang memberikan petunjuk dan ajaran-ajaran.  Bukan berarti kami membenci ajaran dan petunjuk, namun jauh lebih powerfull ketika jarak di antara kita tidak terlalu jauh sehingga ketika kami membtuhkan, saudara-saudara ada bersama kami.  Berjalan bersama kami berarti mencoba mengerti dan memahami dan mengalami langsung segala keresahan, kegelisahan, dan rintihan kami tanpa lebih dahulu memberikan penghakiman.

Terima kasih telah menempatkan kami tidak hanya sebatas objek yang dijadikan “proyek” untuk bisa dimanfaatkan, tetapi menempatkan kami sebagai subjek dari berbagai kegiatan dan kegerakan yang terjadi untuk berkarya bersama. Tidak menjadikan kami sebagai penonton yang hanya bisa menikmati dan tidak diajak diskusi dan mengeksekusi berbagai kebijakan-kebijakan yang strategis mulai dari hal yang sederhan sampai yang komplkes sekalipun.  

Terimakasih kasih sudah mendorong kami berani mengambil keputusan dengan segala resiko-resiko yang terjadi agar kami bisa memahami apa arti dari sebuah kemandirian dan kedewasaan dalam bertindak.

Tahun ini kami akan terus bergerak, berjalan, dan bahkan berlari sambil membagikan iman dan perbuatan yang selama ini kami dapatkan melalui persekutuan di gereja dan keluarga.  Doakan dan dukunglah kami terus supaya jalan-jalan hidup kami selalu diterangi oleh firman dan keputusan-keputusan hidup kita dalam bingkai nilai-nilai kerajaan Allah.  

Harapan dan doa kami seiring generasi berganti generasi,  semoga tidak akan habis orang-orang yang Tuhan utus untuk berjalan bersama dengan kami dalam membagikan Iman yang telah kami dapatkan di dalam Kristus Yesus sampai pada waktunya Tuhan mengatakan “waktumu sudah selesai dan tibalah saatnya engkau akan menerima mahkota yang telah disiapkan bagi kamu” (Yakobus 1:12). Amen.  (By: Pdt. Jaffray sandang-Koordinator Bidang Kerohanian Biro PKM)